Cerita Birahi Sex Tante Genit
gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru | Cerita Birahi Sex Tante Genit
Saat sudah pulang di Indonesia, gak ada satu bulan, ibuku sudah menikah dengan papahku yang sekarang. Namun yang aku dengar dari cerita mamahku, saat menikah dengan papahku, ternyata dia sudah hamil dan aku ada sedikit keturunan seorang bule karena postur tubuhku yang sama dngan seorang bule, dengan tinggiku 181cm, badanku besar namun sixpack, dan juga kulitku yang putih bersih. Rambutku juga asli berwarna kepirangan dan juga face wajahku yang asli seperti oran luar negri. Cerita Sex Terbaru
Cerita Birahi Sex Tante Genit
Cukup sedikit saja tentang keluarga, agar tidak panjang lebar, langsung saja ke pengalaman nyataku. Perkenalkan namaku Boyan, panggilanku Boy. Kisahku bermula saat aku mempunyai seorang kekasih yang super ketat denganku karena katanya sikapnya itu menunjukan kasih sayangnya dan kekaishku itu gak ingin jah dariku, maka aku disuruh untuk tinggal dirumah kontrakan milik tantenya yang dimana rumah kekasihku itu dibelakang rumah kontrkan tantenya tersebut.
Tak terasa 2 tahun sudah aku ngontrak dirumah tante kekasihku ini, dan dari sinilah semua berawal. Saat itu selurh keluargaku sedang liburan dan mereka pulang kerumah kita yang berada di makasar. Namun aku gak bisa ikut dengan mereka karena pekerjaan yang menuntutku untuk tetap bekerja. Hari itu om Hasan suami dari tante Milla (tante kekasihku) sedang ada tugas luar kota, karena om Hasan bekerja disebuah perusahaan ekspor bagian sirvey, maka tante Milla sering ditinggal pergi saat om Hasan dinas luar kota.
Sepengetahuanku sudha hampir 8 tahun tante Milla menikah, namun selama menikah itu juga, tante Milla belum dikaruniai seorang anak. Dan masalah itu juga yang menjadi problem dikeluarga mereka, apa tante Milla yang mandul apa om Hasan yang mandul. Entah siapa aku tak mau tau. Malam itu tepat malam minggu dan om Hasan sedang dinas kesulawesi dan malam itu juga hujan turun sangat deras sekali. Karena hujan, maka aku sudha males mau ngapa-ngapain dan aku pun hanya didalam kamar. Namun baru aku santai-santai, tiba-tiba tante Milla memanggilku,
“Boooyy..Boooyy.. tolongin tante donk..!” teriak tante Milla memanggilku
“Minta tolong apa ante..?” balasku dengan berteriak juga
“Ada genteng yang bocor Boy, tolong diperbaiki donk Boy” sahut tante Milla
Seketika itu juga muncul pikiranku untuk mengakal sementara agar airnya gak masuk lagi. 15 menit aku mengakalnya dan alhasil aku berhasil mengatasi kebocoran rumah tante Milla. Lalu kurapikan bajuku dan aku pun menuju ruang makan dan duduk santai disana.
“Nih kopinya Boy, biar hangat..” ujar tante Milla sambil memberiku secangkir kopi
Karena saat memperbaiki genteng bocor tadi, aku jadi basah.
“Okelah boleh juga, namun aku ganti pakian dulu abru kerumah..” jawabku sambil melangkahkan kaki kerumah samping. (aku mengontrak rumah petak tante Milla persis disamping rumahnya)
Tak berapa lama setelah aku ganti pakaian, aku kembali kerumah tante Milla dengan menggunakan celana pendek tanpa CD. Sejenak aku terpana melihat pemandangan didepan mataku, rupanya saat aku pergi mandi dan ganti baju tadi, ternyata tante Milla juga mandi dan telah ganti baju tidur yang sangat seksi, tipis menerawang dan sangat menggairahkan. Namun aku berusaha membuang pikiran kotor didalam otakku. Tante Milla menyuruhku duduk sambil melangkah kedapur mengambilkan kopi untukku. Beberapa menit kemudian, tante Milla udah kembali dengan secangkir kopi ditangannya.
Saat tante Milla meletakkan gelas, dia tepat berada didepan mataku, tak sengaja kulihat belahan payudara yang sangat menggiurkan dan seketika itu juga langsung membuatku terangsang. Entah setan mana yang sudha masuk dalam diriku. Untuk menghindarkan yang tidak-tidak, maka dengan cepat aku berusaha membuang jauh-jauh pikiran kotor didalam otakku secepat mungkin.
“Gimana Boy?? Udah angetan sekrang??? Maaf ya udah ngrepotin kamu untuk benerin genteng tante” ujar tante memulai pembicaraan
“Alah santai aja tante, namanya juga sebelahan, apalagi aku kan ngontrak dirumah tante dan kebetulan Om Hasan tidak ada jadi ya gakj ada salahnya menolong orang yang lagi memerlukan pertolongan” jawabku memberikan penjelasan
“Okeeylaah Boooy, ngomong-ngomong keluargamu pada kemana?? Jam segini kan biasanya sudah pada pulang kuliah” tanya tante Milla
“Ternyata tante Milla tidak tau ya, kan tadi mereka semua berlibur sebulan dikampung halahan tant..” jawabku
“Oooohhh..iyha tante gak tau Boy, jadi kamu sendirian donk dirumah??” tanya tante
“Iyhaaa tant” jawabku santai
“Tante juga sendirian ya?? Biasanya kan ada simbok.. kemana simbok tante??” tanyaku
“Naaah itu dia Booy, simbok tadi sore minta balik kedesa mau lihat cucunya baru lahir, jadi simbok minta ijin semingguan. Kebetulan Om kamu tidak dirumah, jadi tidak terlalu repot. Kukasih aja simbok balik kerumah anaknya” jelas tante Milla
Malam itu kulihat jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun aku juga belum ngantuk. Kulihat tante Milla sudah mulai menguap, namun tak kuhiraukan karena kebetulan film diTV saat itu lagi asiik dan tumben-tumbennya malam minggu ada acara yang bagus. Tante Milla tidak kedengaran lagi suaranya dan ternyata tante Milla sudah ketiduran disofa dengan kondisi saat itu tante tepat satu sofa denganku tepat disampingku.
Sudah ½ jam lebih tante Milla ketiduran, waktu itu sudah menunjukkan jam setengah 12. “Gimana ini, aku mau pulang namun tante Milla sedang ketiduran, gimana pamitnya ya..?” ucapku dalam hati
Tiba-tiba kulihat pemandangan yang gak pernah kulihat. Dimana tante Milla saat itu dengan posisi mengangkat kaki kesofa sebelah dan agak selonjoran sedang ketiduran yang otomatis dasternya tersingkap dan terlihat warna CDnya yang krem dengan godaan yang ada didepan mata. Hal ini membuat imanku sedikit goyah, namun biar begitu aku tetap berusaha menenangkan pikiranku.
Akhirnya, dari pada aku semakin lama disini pikiranku semakin tidak terkendali, lebih baik kubangunkan tante Milla dan aku pamit pulang. Akhirnya kuberanikan diri untuk membangunkan tante Milla untuk pulang. Dengan sedikit grogi kupegang bahunya.
“Tantt..Tantt..”
Dengan nada bermalas-malasan tante Milla mulai bangun. Karena aku dengan posisi dudukku tepat disampingku, otomatis tante Milla menyandar kebahuku. Dengan perasaan yang sangat kikuk, tidak ada lagi yang dapat kulakukan. Dengan usaha sekali lagi kubangunkan tante Milla.
“Taaantt.. Tanttt..”
Walaupun aku udah mengelus tangannya, tante Milla bukannya bangun, bahkan sekarang tangannya tepat diatas pahaku.
“Waaaduh gimana ini..?” ujarku dalam hati “Gimana nantinya ini..?” Aaaarrggghh...
Malam itu entah jin mana yang merasukiku, tanpa kusadari aku udah berani membelai rambut tante Milla dan meraba bahunya. Seakan belum puas dengan bahunya, sedikit hati-hati kuelus tubuhnya dari belakang dengan sedikit menyenggol payudaranya. Aaagghh..seketika itu juga burungku langsung tegangng. Karena hawa nafsu sudah menyelimutiku dan juga jin yang sudah merasuki tubuhku, dengan agak berani, kudekatkan bibir saya kebibir tante. Tercium sebentar bau harum mulutnya.
Perlahan kutempelkan dengan gemetaran bibirku, namun anehnya tante Milla tak bereaksi apa-apa, tak tau tante menolak atau menerima. Sekarang aku lebih berani lagi, kujulurkan lidahku kedalam mulut tante yang membuat tante Milla sedikit mendesah yang membuatku kaget. Tante Milla terbangun, namun tak tau kenapa bukannya aku takut namun aku malah memuji tante Milla,
“Tante Milla cantik sudah ngantuk ya..??? Emmmuaacchhh..!” kukecup bibir tante dengan lembut
Tanpa kusadari, aku udah memegang payudara tante Milla pada ciuman ketiga. Tante Milla juga membalas ciumanku dengan lembutnya. Tante Milla sudah ahli dalam ciuman yang nikmat, yaitu dengan merangkul leherku dan tante menciumi langit-langit mulutku. Sekitar sepuluh menitan kita saling berpagutan dan sekarang aku udah mengelus-elus toket montok tante yang kurasakan sangat kenyal.
“Aaahhhkkk..Aahhhh..” seperti terburu-buru tante Milla udah menarik celanaku yang tanpa CD dan dengan cepat tante Milla menciumi kepala k0ntolku.
“Aaahhh..Aaahhh..” nikmatnya sangat luar biasa jilatan tante Milla, “Aaaahkkk..”
Akupun tak mau kalah, kusingkapkan daster tante yang tipis dan menerawang itu keatas. Aku kaget sekali, ternyata tante Milla sudah gak menggunakan apa-apa lagi di balik dasternya. Dengan agak agresif kuciumi bibir m3meknya, terus menerus hingga kutemukan itilnya.
“Aaaaggghhh.. Aaagghhh..” desah tante Milla
Tante Milla udah terangsang, terlihat dari memeknya yang sudah basah dan aku harus membangkitkan nafsuku lebih tinggi lagi. 20menitan sudah kami melakukan pemanasan dan sekarang kami sudah telanjnag bulat tanpa sehelai benang pun yang nempel ditubuh kita. Tanpa kuperintah, tante Milla membuka pahanya lebar-lebar dan langsung kuambil posisi berjongkok tepat didepan memeknya. Dengan sedikit gemetaran, kuarahkan batang k0ntolku dengan mengelus-elus dibibir m3meknya.
“Aaagghhh..Boooyy… Aaaauuhhh..” desahan tante Milla saat kepala k0ntolku memasuki liang m3meknya.
“Aaaakkkhhh..Aaaakkkhhh..” dengan sedikit dorongan akhirnya “Bleeeess..sssss..” masuklah seluruh k0ntolku.
Setelah kudiamkan sejenak, secara langsung tante Milla menggoyang-goyangkan pantatnya kekiri dan kekanan. Tanpa disuruh lagi, aku juga maju-mundurkan batang kontolku.
“Akkkhhhh..Ooouuuh..terus sayang.. kenapa gak dari dulu kamu puasin tante seperti ini..?? Akkkhhhh… blesset..plup..kcok..ckock..plup..blesset..aaakh.. aduh tante mau keluar nih saayaang..” teriak desahan tante Milla
“Tahaaan sebentar tante, aku juga sudah hampiiir tante” balasku
Dengan sedikit hentakan, kumaju-mundurkan kembali batang k0ntolku. Sekitar 20menitan kita saling berlomba mencapai kenikmatan, kepala k0ntolku udah mulai terasa gatel dan tante Milla teriak, “Aaaakkkhhhh..”
Bersamaan kami meledak dan “Croooot..Crooooot..Croooooot..!” banyak sekali pejuhku muncrat didalam memek tante Milla. Badanku langsung lemas dan kami terkulai dikarpet ruang tamu. Lalu tante Milla mengajakku kekamar tamu. Sesampainya disana tante Milla langsung mengulum batang k0ntolku, entah kenapa penisku belum mati dari tegangnya sehabis mencapai klimaks tadi. Langsung tante Milla mengangkanginya lalu mengarahkan kepala k0ntolku kebibir m3meknya.
“Aggghhhh..Booooyyyy..” Tante Milla dengan liarnya menggoyang-goyangkan pantatnya
“Blesset..crup..crup..clup..cloppp.. cloppp.. cloppp..” suara m3mek tante saat dimasuki berulang-ulang dengan k0ntolku
25menitan kita saling mengadu, tak tau udah berapa kali tante Milla orgasme. Tiba saatnya lahar panas mau keluar dan kembali “Croooot.., croooooot..!” meski udah memuncratkan lahar panas, tidak lepas-lepasnya tante Milla masih menggoyangkan pantatnya dengan desahan kencang, “Aaaaauuhhhhh..!”
Lalu tante tertidur didadaku, kita menikmati sisa-sisa kenikmatan dengan batang k0ntolku masih menancap didalam m3mek tante Milla dengan posisi miring karena pegal. Dengan posisi tante diatas, seakan-akan tante Milla tidak mau melepaskan p3nisku dari dalam m3meknya. Begitulah malam itu kami habiskan sampai 5 kali kami bersetubuh.
Subuhnya aku ngumpet-ngumpet masuk kerumahku disebelah dan tertidur akibat kelelahan satu malam kerja berat. Begitulah kami melakukan hampir setiap malam sampai Om Hasan pulang dari kerjanya. Dan sepulangnya adikku dari kampung, kami tidak dapat lagi dengan leluasa bercinta. Begitulah kami hanya melakukan satu kali. Dalam dua hari itu pun kami lakukan dengan menyelinap kedapur tante Milla. Kebetulan dapurnya ada jendela bertepatan dengan kamar mandiku dirumah sebelahnya.
Dua bulan kemudian tante Milla hamil dan tante sangat senang sekali. Semua keluarganya memestakan anak yang mereka tunggu-tunggu sekian lamanya. Namun entah kenapa,tante Milla tak pernah mengatakan apa-apa mengenai kadungannya, dan kami masih melakukan kebutuhan kami. Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa